Minggu, 06 Oktober 2019

PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA ORANG DEWASA DAN LANJUT USIA


RESUME KELOMPOK 4
PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN PADA ORANG DEWASA DAN LANJUT USIA
Manusia adalah makhluk yang eksploratif dan potensial. Dikatakan makhluk yang eksploratif, karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia disebut sebagai makhluk potensial, karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan.
A.    Macam-macam Kebutuhan
Dalam bukunya Pengantar Psikologi Kriminil Drs. Gerson W. Bawengan, S.H mengemukakan pembagian kebutuhan manusia berdasarkan pembagian yang dikemukakan oleh J.P Guilford sebagai berikut:
1.      Kebutuhan Individual Terdiri Dari:
a.         Homeostatis
b.        Regulasi temperatur
c.         Tidur
d.        Lapar
e.  Seks merupakan sebagai salah satu kebutuhan yang timbul dari dorongan mempertahankan jenis. Sigmunnd Freud menganggap kebutuhan ini sebagai kebutuhan vital pada manusia. Terutama pada masa remaja kebutuhan ini demikian menonjolnya sehingga sering menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif.
2.      Kebutuhan Sosial
        Kebutuhan sosial manusia tidak disebabkan pengaruh yang datang dari luar (stimulus), seperti layaknya pada binatang. Kebutuhan sosial pada manusia berbrntuk nilai. Jadi, kebutuhan itu bukan semata-mata kebutuhan biologis melainkan jugakebutuhan rohaniah. Bentuk-bentuk kebutuhan ini menurut Guilford terdiri dari:
     a.   Pujian dan hinaan
     b.    kekuasaan dan mengalah
     c.    Pergaulan                                  
     d.    Imitasi dan simpati
     e.    Perhatian
Selanjutnya Dr. Zakiah Daradjat dalam bukunya dalam bukunya Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental membagi kebutuhan manusia atas dua kebutuhan pokok, yaitu:
a.       Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan jasmaniah: makan, minum, seks, dan sebagainya (kebutuhan ini didapat manusia secara fitrah tanpa dipelajari)
b.      Kebutuhan sekunder atau kebutuhan rohaniah: jiwa dan sosial. Kebutuhan ini hanya terdapat pada manusia dan sudah dirasakan sejak manusia masih kecil
Selanjutnya beliau membagi kebutuhan sekunder yang pokok menjadi enam macam yaitu:
a.       Kebutuhan akan rasa kasih sayang
b.      Kebutuhan akan rasa aman
c.       Kebutuhan akan rasa harga diri
d.      Kebutuhan akan rasa bebas
e.       Kebutuhan akan rasa sukses
f.       Kebutuhan akan rasa ingin tahu
3.      Kebutuhan Manusia Akan Agama
          Selain berbagai macam kebutuhan yang disebutkan di atas, masih ada lagi kebutuhan manusia yang sangat perlu diperhatikan, yaitu kebutuhan terhadap agama. Manusia disebut sebagai makhluk yang beragama (homo religius). Ahmad Yamani mengemukakan, bahwa tatkala Allah membekali insan itu dengan nikmat berfikir dan daya penelitian, diberinya pula rasa bingung dan bimbang untuk memahami dan belajar mengenali alam sekitarnya sebagai imbangan atas rasa takut terhadap kegarangan dan  kebengisan akam itu.
Dalam perkembanagn selanjutnya, tingkah laku keagamaan itu dipengaruhi pula oleh pengalaman keagamaan, struktur kepribadian serta unsur kejiwaan lainya. Dengan kata lain, dorongan keagamaan itu berperan sejalan saja dengan kebutuhan manusia. Selain itu, dorongan ini juga berkembang selaras dengan tingkat usia.
           
B.     Sikap dan Keberagaman Pada Orang Dewasa
Sejalan dengan tingkat perkembangan usianya maka sikap keberagamaan pada seorang dewasa antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang bukan sekedar ikut-ikutan
b.    Cenderung bersifat realis sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku
c.     bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan memperdalam pemahaman keagamaan
d.    tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab diri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari sikap hidup
e.     bersikap lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas
f.      bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama Sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani
g.     sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya
h.     terlihat adanya hubungan antara sikap keberagamaan dengan kehidupan sosial sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah berkembang.
C.    Manusia Usia Lanjut dan Agama
Berbagai latar belakang yang menjadi penyebab kecenderungan sikap keagamaan pada manusia usia lanjut Seperti dikemukakan diatas bagaimana pun turut memberi gambaran tentang ciri-ciri keberagaman mereka Secara garis besarnya ciri-ciri keberagamaan di usia lanjut adalah:
a.         Kehidupan keagamaan pada usia lanjut sudah mencapai tingkat kemantapan
b.          meningkatnya kecenderungan untuk menerima pendapat keagamaan
c.          mulai muncul pengakuan terhadap realitas tentang kehidupan akhirat secara lebih sungguh-sungguh
d.         sikap keagamaan cenderung mengarah kepada kebutuhan saling cinta antar sesama manusia serta sifat-sifat Luhur
e.          timbul rasa takut kepada kematian yang meningkat sejalan dengan pertambahan usia lanjut
f.           perasaan takut kepada kematian ini berdampak pada peningkatan pembentukan sikap keagamaan dan kepercayaan terhadap adanya kehidupan Abadi atau akhirat
D.    Perlakuan Terhadap Usia Lanjut Menurut Islam
Manusia usia lanjut dalam penelitian banyak orang adalah manusia yang sudah tidak produktif lagi kondisi fisik rata-rata sudah menurun Sehingga dalam kondisi yang sudah uzur ini berbagai penyakit siap untuk menggerogoti mereka dengan demikian di usia lanjut ini terkadang muncul semacam pemikiran bahwa mereka berada pada sisa-sisa umur Menunggu datangnya kematian.
Kelemahan biologis terlihat mempengaruhi keberadaan manusia usia lanjut ini pada kenyataannya menurut erich Fromm sikap ketidakberdayaan seperti itu merupakan latar belakang kesejarahan umat manusia berbeda dengan binatang yang dilengkapi dengan kemampuan instinctive Makkah manusia dilengkapi dengan kemampuan akal kemampuan instingtif menyebabkan binatang Memiliki proses adaptasi dengan lingkungan alamnya kemampuan adaptasi ini menyebabkan binatang dapat menyesuaikan diri dengan alamnya dengan mengubah dirinya secara autoplastis sebaliknya jika kemampuan instingtif nya sudah tidak lagi Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alamnya maka binatang itu akan mati jadi pilihan hidup dan mati pada binatang ditentukan oleh kemampuan instingtif nya tidak terjadi perubahan dan peningkatan insting.
Pada usia senja ini lazimnya manusia lebih ingin memperoleh pengakuan kejayaan dan prestasi masa lalu yang pernah dicapai nya tetapi setelah kejayaan itu lepas baik karena pensiun atau pun tidak aktif lagi dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan bila selama karir kepegawaiannya ia pernah menjadi pejabat maka setelah pensiun ia sama sekali tidak memiliki kekuasaan lagi perintah dan acungan telunjuknya sudah hambar karena sudah Kehilangan anak buah dan bawahan demikian pula bila kasus seperti itu terjadi pada tokoh masyarakat yang pernah di lalukan setelah mencapai usia senja akan timbul perasaan diasingkan.
Lain halnya dengan konsep yang dianjurkan oleh Islam perlakuan terhadap manusia usia lanjut dianjurkan seteliti dan telaten mungkin perlakuan terhadap orang tua yang berusia lanjut dibebankan kepada anak-anak mereka bukan kepada badan atau Panti Asuhan termasuk panti jompo perlakuan terhadap orang tua menurut tuntutan Islam berawal dari rumah tangga Allah menyebutkan pemeliharaan secara khusus orang tua yang sudah lanjut usia dengan memerintahkan kepada anak-anak mereka untuk memperlakukan kedua orang tua mereka dengan kasih sayang.
Penjelasan ini menunjukkan bahwa perlakuan terhadap manusia usia lanjut menurut Islam merupakan kewajiban agama Maka sangat tercela dan dipandang durhaka Bila seorang anak tega menempatkan orang tuanya di tempat penampungan atau panti jompo alasan apa pun tak dapat diterima bagi perlakuan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar