RESUME KELOMPOK 14
KEBUTUHAN MANUSIA DAN SUMBER KEJIWA AGAMAAN
A. Kebutuhan Manusia
1.
Kebutuhan Individu
Zakiyah Drajat Menjelaskan “Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental”
Dalam bukunya Membagi 2 Kebutuhan Manusia secara pokok yaitu: 1. Primer,
2.sekunder.
a.
Kebutuhan Primer
Kebutuhan
Primer, yaitu seperti kebutuhan jasmaniah: seperti makan, minum, seks dan
sebagainya.
b.
Kebutuhan Seks
Pemenuhan
kebutuhan ini terutama pada remaja demikian menonjolnya sehingga dapat
mendatangkan pengaruh negative, dengan tidak terpenuhinya kebutuhan seks ini
akan menimbulkan gangguan- gangguan jiwaan dalam tindakan abnormal.
Bentuk keabnormalan
sebagai berikut:
2.
Kelainan pada Obyek
Ini terjadi apabila cara
seseorang untuk memuaskan dorongan seksualnya masih termasuk normal, akan tetapi obyek yang digunakan tidak wajar atau lain
dari biasanya:
1) Homoseksual – Yaitu kelainan untuk melakukan hubungan
seks dengan sesama jenis kelamin pria.
2) Lesbian – Ketertarikan untuk melakukan hubungan seks
kepada sesama jenis kelamin wanita.
3) Biseksual – Ketertarikan untuk melakukan hubungan
seks terhadap dua jenis kelamin.
4) Pedofilia – Orang yang menjadikan anak – anak yang
belum akil baligh sebagai obyek seksualnya.
5) Fetisisme – Apabila objek pemuasan seksualnya adalah
benda mati, seperti pakaian dalam, rambut, sepatu, dan benda – benda tertentu
lainnya.
6) Nekrofilia – Menggunakan mayat sebagai obyek pemuasan
seksualnya.
7) Bestiality – Tertarik pada binatang sebagai objek untuk
memuaskan kebutuhan seksualnya, disebut juga zoophilia.
8) Geronto seksualitas – Tertarik pada orang berusia lanjut sebagai
objek pemenuhan kebutuhan seksualnya.
9) Incest – Berpusat pada saudara kandung atau
keluarga yang tidak diperbolehkan melakukan pernikahan sebagai objek pemuasan
seksualnya.
3.
Kelainan Pada Cara
Pada kriteria ini, yang
menjadi objek pemuasan seksual adalah lawan jenis namun dengan cara yang tidak
lazim.
a)
Eksibisionisme – Kelainan seksual
yang mendapat kepuasan dari memperlihatkan organ kelamin kepada orang lain yang
berlawanan jenis yang tidak ingin melihatnya, biasanya dilakukan di tempat umum
atau memuaskan diri sendiri (masturbasi) sambil disaksikan orang lain.
b)
Voyeurism – Perilaku seksual
yang mendapatkan kepuasan dari menyaksikan secara diam – diam lawan jenis lain
yang telanjang, atau mengintip orang sedang berganti baju, atau melakukan
hubungan seksual, objeknya adalah orang asing. Orang yang mengidap voyeurisme
biasanya membayangkan melakukan hubungan seksual dengan objeknya, namun jarang
sekali melakukan kontak fisik.
c)
Masokisme – Masokisme adalah
perbuatan yang menyakiti diri sendiri untuk mencapai kepuasan seksual tersebut,
baik dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain. Ini adalah satu – satunya
kelainan seksual yang diderita oleh wanita.
d) Sadisme – Ini merupakan pemuasan seksual yang
dicapai dengan menyakiti orang lain atau pasangan seksualnya secara fisik atau
psikologis. Pada prakteknya ada orang yang menggabungkan keduanya,
menjadi sadomasokisme.
e)
Transvetic Fetisisme – Kelainan berupa
seseorang laki – laki yang heteroseksual yang harus menggunakan pakaian wanita
untuk mencapai respons seksual. Biasanya gangguan ini dimulai saat remaja dan
sebagian kecil pria yang mengalami gangguan ini juga memiliki dysphoria atau
ketidak bahagiaan dengan jenis kelaminnya.
f)
Frotteurisme – Kelainan seksual
dimana penderitanya mendapatkan kepuasan dengan menyentuh orang lain yang tidak
menginginkannya dengan menggosokkan kelaminnya, atau meraba orang lain tanpa
diketahui oleh korban.
1.
Melarikan diri
2.
Pencegahan.
3.
Ingin tahu.
4.
Humor.
Sigmund Freud membagi humor atas :
1.
Aggressive Wit, yaitu humor yang menyinggung orang lain.
2.
Harmsless Wit, yaitu humor yang tidak menyinggung orang lain.
B. Kebutuhan sekunder
Kebutuhan sekunder yaitu kebutuhan rohaniyah seperti kebutuhan
social, kebutuhan ingin dicintai dan sebagainya.
Menurut Dzakiyah Darajat,
manusia memiliki 6 kebutuhan pokok :
1.
Kebutuhan akan rasa
kasih sayang.
2.
Kebutuhan akan rasa
aman.
3.
Kebutuhan akan harga
diri.
4.
Kebutuhan akan rasa
bebas.
5.
Kebutuhan akan rasa
sukses.
6.
Kebutuhan akan rasa ingin tahu.
C. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan social manusia bukan disebabkan pengaruh yang datang
sebagai stimulus layaknya pada binatang, akan tetapi kebutuhan pada manusia
bentuk nilai.
Bentuk kebutuhan ini menurut Guilford berupa:
a.
Pujian dan kritikan
b.
Kekuasaan dan mengalah
c.
Pergaulan
d.
Imitasi dan simpati
e.
Perhatian
D. Kebutuhan Terhadap Agama Islam
Menurut Nurcholis Majid,
agama merupakan fitrah munazal yang diturunkan Allah untuk menguatkan
fitrah yang telah ada secara alami. Dengan fitrah ini manusia tergerak untuk melakukan kegiatan atau ritual yang diperintahkan oleh Yang
Maha Kuasa, yang berbentuk upacara ritual, kegiatan kemanusiaan, kegiatan
berfikir dan lain – lain.
Fitrah Dalam Islam Pada manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah adalah
potensi dasar manusia yang bersifat suci, namun
kesuciannya tersebut perlu dijaga dan dikembangkan melalui pola pengasuhan,
pembinaan, pendidikan dan pergaulan yang baik.
Para ahli memiliki
beberapa pengertian fitrah, antara lain:
1.
Fitrah berarti suci
2.
Fitrah berarti bertauhid
3.
Fitrah dalam arti ikhlas
4.
Fitrah dalam arti
insting
Ibn Taimiyah membagi
fitrah dalam dua bagian:
a.
Fitrah al-Munazalah
b.
Fitrah al-Gharizah
5.
Fitrah dalam arti tabiat
6.
Struktur Kebutuhan
Menurut Baharudin dalam bukunya “paradigm psikologi islam” Bahwa
kebutuhan manusia terdiri atas 3 kelompok.
a.
Kebutuhan jismiah
b.
Kebutuhan Nafsiyah
c.
Kebutuhan Ruhaniyah
E. Sumber Kejiwaan Agama Menurut Islam/ Keberagaan pada manusia
Sumber jiwa agama
seseorang bersumber dari penemuan rasa kebenaran, keindahan d kebaikan. Hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut. Ketika
manusia memperhatikan keindahan alam, maka akan timbul kekaguman. Kemudian
menemukan kebaikan pada alam semesta yang diciptakan untuk manusia. Kemudian
manusia mencari apa yang paling indah, paling benar dan paling baik yang
pada akhirnya jawaban dari pertanyaan tersebut adalah Tuhan.
Pertanyaan
yang timbul adalah” Apakah yang menjadi sumber kejiwa agamaan”? Untuk menjawab
pertanyaan itu timbul beberapa teori:
1. TEORI MONISTIK
Teori ini berpendapat bahwa yang menjadi sumber
kejiwaan agama adalah satu sumber kejiwaan. Selanjutnya, sumber tunggal manakah
yang dimaksut paling dominan sebagai sumber kejiwaan itu.
2. TEORI FAKULTI :
Teori ini berpendapat
bahwa tingkah laku manusia tidak bersumber pada satu faktor dan unsur yang
memegang peranan penting adalah fungsi cipta (reason), rasa (emotion)
dan karsa (will), begitu pula perbuatan manusia yang bersifat
keagamaan dipengaruhi dan ditentukan tiga fungsi tersebut.
Dari paparan di atas,
dapat dipahami bahwa ketiga unsur tersebut berfungsi antara lain :
a.
Cipta (reason) berperan
untuk menentukan benar atau tidaknya ajaran suatu agama berdasarkan
pertimbangan intelek seseorang.
b.
Rasa (emotion)
menimbulkan sikap batin yang seimbang dan positif dalam menghayati kebenaran
ajaran agama.
c.
Karsa (will) menimbulkan
amalan-amalan atau doktrin keagamaan yang benar dan logis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar