Minggu, 06 Oktober 2019

PERKEMBANGAN BERAGAMA


RESUME KELOMPOK 15
PERKEMBANGAN BERAGAMA
A.    Perkembangan Beragama Pada Anak-anak
1.      Fase Perkembangan
Menurut penelitian Ernes Harmar perkembangan beragama anak-anak melalui beberapa fase yaitu :
a.       The Fairy Tale Stage (Tingkat Dongeng)
b.      The Realistic Stage (Tingkat Kenyataan)
c.       The Individual Stage ( Tingkat Individual)
Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep keagamaan yang individualistik ini terbagi atas tiga :
1)      Konsep ke-Tuhanan yang convensial dan formatif dengan dipengaruhi sebagian kecil fantasi. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh luar.
2)      Konsep ke-Tuhanan yang lebih murni dengan dinyatakan dengan pandangan yang bersifat personal (perorangan)
3)      Konsep ke-Tuhanan yang bersifat humanistic agama telah menjawab ethos humanis dalam diri mereka dalam mengahayati ajaran agama perubahan ini setiap tingkatan dipengaruhi oleh faktor intern yaitu perkembangan usia dan faktor extern berupa pengaruh luar yang didalamnya.
2.      Ciri-Ciri Kegamaan Pada Anak
Memahami konsep keagamaan pada anak berarti memahami sifat agama pada anak-anak. Bagi mereka sangat mudah untuk menerima ajaran dari orang dewasa walaupun ajaran itu belum mereka sadari sepenuhnya manfaat ajaran tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka bentuk dan sifat agama pada diri anak dapat dibagi atas :
a.    Orientasi  Egosentris (Egocentrik Orientedi)
b.    Kekonkritan Antripomorfis (Antropomorphic Concreteness)
c.    Ekperimentasi, Inisiatif, Spontanitas (Experimentation Initiative, Spontanity)
d.   Kurang mendalam/ tanpa kritik (Unreflective)
e.    Ucapan dan praktik ( verbalis dan ritualis)
f.     Suka meniru (Imitatif)
g.    Rasa heran/Kagum (Numinous)
B.     Perkembangan Beragama pada Masa remaja
Perkembangan anak pada masa remaja juga dipengaruhi oleh perkembangan jasmani dan rohaninya. Artinya pengahayatan remaja terhadap ajaran agama dan amal keagamaan yang tampak pada remaja banyak berkaitan dengan perkembangan dirinya itu.
Ada beberapa faktor yang mengidentivikasikan perkembangan beragama  pada masa remaja antara lain:
a.       Pertumbuhan Pikiran dan Mental
b.      Perkembangan Perasaan .
c.       Perkembangan pada masa remaja ditandai juga oleh adanya pertimbangan sosial.
d.      Perkembangan Moral
Pada masa remaja aspek moral mengalami perkambnagan, perkembangan itu bertitik tolak dan rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Moral para remaja memiliki beberapa tipe antara lain:
1.    Self directive  taat pada agama atau moral berdasarkab pertimbangan pribadi
2.    Adaptive mengikuti situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik
3.    Submissive merasakan adanya keraguan terhadap ajaran moral dan agama
4.    Unadjusted , belummeyakini akan kebenaran agama dan moral
5.    Deviant,  menolak dasar dan hokum agama dan moral masyarakat.
e.        Sikap dan Minat
Adanya beberapa indikasi atau karakteristik perkembangan beragama diikuti perkembangan psikis dan fisik remaja seperti diatas, cukup memperlihatkan perbedannya dengan masa anak-anak. Perkembangan jiwa keagamaan yang ditimbulkan remaja karena pengaruh perkembangan dirinya itu dapat dilihat lewat pengalaman dan ekspresi ke-agamaan terjamin lewat sikap keagamaannya antara lain sebagai berikut :
1.        Percaya secara ikut-ikutan
2.        Percaya dengan Kesadaran.
3.        Percaya Tetapi Agak Ragu (Bimbang).
f.       Tidak Percaya Atau Tergolong Atheis
C.    Perkembangan Beragama
1.    Sikap-Sikap Keagamaan
 Pada orang dewasa satu sikap-sikap orang dewasa akhir masa remaja ditandai dengan masa adolesen namun demikian ada juga yang memasukkan masa adolesen ini kepada dewasa pada masa adolesensi seseorang mulai menginjak dewasa memiliki sikap yang pada umumnya adalah sebagai berikut:
a)      menemukan pribadinya
b)      menentukan cita-citanya
c)      menggariskan Jalan hidupnya
d)     bertanggung jawab
e)      menghimpun norma-norma sendiri
Sikap seperti di atas merupakan sikap yang mengawali masa dewasa dalam perkembangan selanjutnya pada masa dewasa seseorang telah menunjukkan kematangan jasmani dan rohaninya sudah memiliki keyakinan dan pendirian yang tetap serta perasaan sosial sudah berkembang tanggung jawab individu sosial dan Susila sudah mulai tampak dan ia sudah mulai mampu berdiri sendiri masing-masing sikap tersebut akan dijelaskan berikut ini :
1)      Menemukan pribadinya
2)      Menentukan cita-citanya
3)      Menggariskan Jalan hidupnya
4)      Bertanggung jawab
5)      Menghimpun norma-norma sendiri
Sikap tersebut di atas merupakan sikap yang mengawali masa dewasa dalam perkembangan selanjutnya masa dewasa seseorang telah menunjukkan kematangan jasmani dan rohaninya sudah memiliki keyakinan dan pendirian yang tetap perasaan sosial yang sudah berkembang tanggung jawab individu sosial dan Susila sudah mulai tampak dan ia sudah mulai mampu berdiri sendiri
Gambaran psikis pada masa dewasa seperti diatas akan terlihat pada stabil kestabilan  seseorang di dalam menentukan pandangan hidup atau agama yang harus dianut nya berdasarkan kesadaran dan keyakinan yang dianggap benar dan diperlukan dalam hal ini mengandung pengertian bahwa apa yang dilakukan seseorang tetap keagamaan yang dianutnya akan dipegang Teguh oleh putranya lewat tingkah laku keagamaan nya adalah kehidupan sehari-hari dengan bertanggung jawab
2.  Tingkah laku keagamaan orang dewasa
Tingkah laku keagamaan seseorang Pada masa ini berdasarkan tanggung jawab keagamaan yang ia pegang yg ia yakin secara mendalam dan ia pahami sebagai jalan hidup. Hal itu sebagai akibat dari adanya kestabilan dalam pandangan hidup keagamaan selanjutnya akan menimbulkan tampilan dalam tingkah laku keagamaan nya dimana segala perbuatan dan tingkah laku keagamaan nya senantiasa dipertimbangkan masak-masak dengan penuh tanggung jawab bukan atas dasar meniru dan bukan pula sekedar ikut-ikutan saja
Tingkah laku keagamaan orang dewasa memiliki perspektif yang luas di dasarkan atas nilai-nilai yang dipilihnya Selain itu tingkah laku itu umumnya juga dilandasi oleh pendalaman pengertian dan keluasan pemahaman tentang ajaran agama yang dianutnya beragama bagi orang dewasa sudah merupakan bagian dari komitmen hidupnya dan bukan sekedar ikut-ikutan. Gambaran dan cerminan dari tingkah laku keagamaan orang dewasa dapat pula dilihat dari sikap keagamaan yang memiliki ciri-ciri di antara lain :
a)      Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang Bukan Sekedar ikut-ikutan Saja
b)      Bersifat cenderung really sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku
c)      Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari untuk mempelajari dan pemahaman keagamaan
d)     Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung jawab sendiri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari diri dan sikap hidupnya
e)      Bersikap yang lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas
f)       Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama Sehingga kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani
g)      Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing sehingga terikat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya
h)      Terlihat hubungan antara sikap keagamaan dengan kehidupan sosial sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah berkembang
Uraian diatas dapat kiranya memberikan gambaran bahwa sesungguhnya tingkah laku keagamaan orang dewasa itu umumnya didasarkan atas rasa tanggung jawab kemandiriannya sesuai hati nurani serta atas pertimbangan pemikiran yang matang dan bukan sekedar ikut-ikutan belaka.
D.    Konversi Agama
1)      Pengertian konversi agama
konversi agama secara umum dapat diartikan dengan berubah agama atau masuk agama.
2)      faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama
Para ahli agama menyatakan bahwa yang terjadi faktor pendorong terjadinya konversi agama adalah petunjuk Ilahi pengaruh supernatural berperan secara dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.
a.       Para ahli sosiologi berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama adalah karena pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang mendorong terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.
1.      Pengaruh hubungan antar pribadi
2.      Pengaruh kebiasaan yang rutin
3.      Pengaruh ajaran atau propaganda dari orang-orang yang dekat
4.      Pengaruh kepemimpinan
5.      Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi
6.      Pengaruh kekuasaan pemimpin
b.      Para ahli ilmu jiwa, berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya konversi agama adalah faktor psikologi yang ditimbulkan oleh faktor inter maupun external.
Masalah-masalah yang menyangkut terjadinya konversi agama tersebut berdasarkan tinjauan psikologi tersebut yaitu berupa pembebasan diri dari tekanan dikarnakan beberapa faktor antara lain:
Faktor Internal
1.      Kepribadian
2.      Faktor pembawaan
Faktor external
1.      Faktor keluarga
2.      Lingkungan tempat tinggal
3.      Perubahan status
4.      Kemiskinan
c.       Para ahli ilmu pendidikan berpendapat bahwa konversi agama dipengaruhi oleh kondisi pendidikan. Penelitian ilmu sosial menampilkan data dan argumentasi bahwa suasana pendidikan ikut mempengaruhi konversi agama
3)      Proses Konversi Agama
Konversi agama menyangkut perubahan batin seserang secara mendasar proses konversi agama ini dapat diumpankan seperti proses pemugaran sebuah gedung, bangunan lama dibongkar dan pada tempat yang lama didirikan bangunan baru yang lain sama sekali dan bangunnan sebelumnya.
M.T.L Penido berpendapat bahwa konversi agama mengandung 2 unsur yaitu
1. Unsur dari dalam diri, yaitu proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang atau kelompok.
2. Unsur dari luar, yaitu proses perubahan yang berasar dari luar atau kelompok. Sehingga mampu menguasai kesadaran orang atau kelompok yang bersangkutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar