RESUME KELOMPOK 15
PERKEMBANGAN BERAGAMA
A.
Perkembangan Beragama Pada Anak-anak
1.
Fase Perkembangan
Menurut
penelitian Ernes Harmar perkembangan beragama anak-anak melalui beberapa fase
yaitu :
a.
The Fairy Tale Stage
(Tingkat Dongeng)
b.
The Realistic Stage
(Tingkat Kenyataan)
c.
The Individual Stage (
Tingkat Individual)
Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling
tinggi sejalan dengan perkembangan usia mereka. Konsep keagamaan yang
individualistik ini terbagi atas tiga :
1)
Konsep ke-Tuhanan yang convensial dan formatif dengan
dipengaruhi sebagian kecil fantasi. Hal tersebut disebabkan oleh pengaruh luar.
2)
Konsep ke-Tuhanan yang lebih murni dengan dinyatakan dengan
pandangan yang bersifat personal (perorangan)
3)
Konsep ke-Tuhanan yang bersifat humanistic agama telah menjawab
ethos humanis dalam diri mereka dalam mengahayati ajaran agama perubahan ini
setiap tingkatan dipengaruhi oleh faktor intern yaitu perkembangan usia dan
faktor extern berupa pengaruh luar yang didalamnya.
2.
Ciri-Ciri Kegamaan Pada Anak
Memahami konsep keagamaan pada anak berarti memahami sifat agama
pada anak-anak. Bagi mereka sangat mudah untuk menerima ajaran dari orang
dewasa walaupun ajaran itu belum mereka sadari sepenuhnya manfaat ajaran
tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka bentuk dan sifat agama pada diri anak
dapat dibagi atas :
a.
Orientasi Egosentris (Egocentrik
Orientedi)
b.
Kekonkritan Antripomorfis (Antropomorphic Concreteness)
c.
Ekperimentasi, Inisiatif, Spontanitas (Experimentation
Initiative, Spontanity)
d.
Kurang mendalam/ tanpa kritik (Unreflective)
e.
Ucapan dan praktik ( verbalis dan ritualis)
f.
Suka meniru (Imitatif)
g.
Rasa heran/Kagum (Numinous)
B.
Perkembangan Beragama pada Masa remaja
Perkembangan anak pada masa remaja juga dipengaruhi oleh
perkembangan jasmani dan rohaninya. Artinya pengahayatan remaja terhadap ajaran
agama dan amal keagamaan yang tampak pada remaja banyak berkaitan dengan
perkembangan dirinya itu.
Ada beberapa faktor yang mengidentivikasikan perkembangan
beragama pada masa remaja antara lain:
a.
Pertumbuhan Pikiran dan Mental
b.
Perkembangan Perasaan .
c.
Perkembangan pada masa remaja ditandai juga oleh adanya
pertimbangan sosial.
d.
Perkembangan Moral
Pada masa remaja aspek moral mengalami perkambnagan, perkembangan
itu bertitik tolak dan rasa berdosa dan usaha untuk mencari proteksi. Moral
para remaja memiliki beberapa tipe antara lain:
1.
Self directive taat pada agama atau moral berdasarkab
pertimbangan pribadi
2.
Adaptive mengikuti
situasi lingkungan tanpa mengadakan kritik
3.
Submissive merasakan
adanya keraguan terhadap ajaran moral dan agama
4.
Unadjusted , belummeyakini
akan kebenaran agama dan moral
5.
Deviant, menolak dasar dan hokum agama dan moral masyarakat.
e.
Sikap dan Minat
Adanya beberapa indikasi atau karakteristik perkembangan beragama
diikuti perkembangan psikis dan fisik remaja seperti diatas, cukup
memperlihatkan perbedannya dengan masa anak-anak. Perkembangan jiwa keagamaan
yang ditimbulkan remaja karena pengaruh perkembangan dirinya itu dapat dilihat
lewat pengalaman dan ekspresi ke-agamaan terjamin lewat sikap keagamaannya
antara lain sebagai berikut :
1.
Percaya secara ikut-ikutan
2.
Percaya dengan Kesadaran.
3.
Percaya Tetapi Agak Ragu (Bimbang).
f.
Tidak Percaya Atau Tergolong Atheis
C.
Perkembangan Beragama
1. Sikap-Sikap
Keagamaan
Pada orang dewasa satu
sikap-sikap orang dewasa akhir masa remaja ditandai dengan masa adolesen namun
demikian ada juga yang memasukkan masa adolesen ini kepada dewasa pada masa adolesensi
seseorang mulai menginjak dewasa memiliki sikap yang pada umumnya adalah
sebagai berikut:
a)
menemukan pribadinya
b)
menentukan cita-citanya
c)
menggariskan Jalan hidupnya
d)
bertanggung jawab
e)
menghimpun norma-norma sendiri
Sikap
seperti di atas merupakan sikap yang mengawali masa dewasa dalam perkembangan
selanjutnya pada masa dewasa seseorang telah menunjukkan kematangan jasmani dan
rohaninya sudah memiliki keyakinan dan pendirian yang tetap serta perasaan
sosial sudah berkembang tanggung jawab individu sosial dan Susila sudah mulai
tampak dan ia sudah mulai mampu berdiri sendiri masing-masing sikap tersebut
akan dijelaskan berikut ini :
1)
Menemukan pribadinya
2)
Menentukan cita-citanya
3)
Menggariskan Jalan hidupnya
4)
Bertanggung jawab
5)
Menghimpun norma-norma sendiri
Sikap tersebut di atas merupakan sikap yang mengawali masa dewasa
dalam perkembangan selanjutnya masa dewasa seseorang telah menunjukkan
kematangan jasmani dan rohaninya sudah memiliki keyakinan dan pendirian yang
tetap perasaan sosial yang sudah berkembang tanggung jawab individu sosial dan
Susila sudah mulai tampak dan ia sudah mulai mampu berdiri sendiri
Gambaran
psikis pada masa dewasa seperti diatas akan terlihat pada stabil
kestabilan seseorang di dalam menentukan
pandangan hidup atau agama yang harus dianut nya berdasarkan kesadaran dan
keyakinan yang dianggap benar dan diperlukan dalam hal ini mengandung
pengertian bahwa apa yang dilakukan seseorang tetap keagamaan yang dianutnya
akan dipegang Teguh oleh putranya lewat tingkah laku keagamaan nya adalah
kehidupan sehari-hari dengan bertanggung jawab
2. Tingkah laku keagamaan orang dewasa
Tingkah
laku keagamaan seseorang Pada masa ini berdasarkan tanggung jawab keagamaan
yang ia pegang yg ia yakin secara mendalam dan ia pahami sebagai jalan hidup.
Hal itu sebagai akibat dari adanya kestabilan dalam pandangan hidup keagamaan
selanjutnya akan menimbulkan tampilan dalam tingkah laku keagamaan nya dimana
segala perbuatan dan tingkah laku keagamaan nya senantiasa dipertimbangkan
masak-masak dengan penuh tanggung jawab bukan atas dasar meniru dan bukan pula
sekedar ikut-ikutan saja
Tingkah
laku keagamaan orang dewasa memiliki perspektif yang luas di dasarkan atas
nilai-nilai yang dipilihnya Selain itu tingkah laku itu umumnya juga dilandasi
oleh pendalaman pengertian dan keluasan pemahaman tentang ajaran agama yang
dianutnya beragama bagi orang dewasa sudah merupakan bagian dari komitmen
hidupnya dan bukan sekedar ikut-ikutan. Gambaran dan cerminan dari tingkah laku
keagamaan orang dewasa dapat pula dilihat dari sikap keagamaan yang memiliki
ciri-ciri di antara lain :
a)
Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang
matang Bukan Sekedar ikut-ikutan Saja
b)
Bersifat cenderung really sehingga norma-norma agama lebih banyak
diaplikasikan dalam sikap dan tingkah laku
c)
Bersikap positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha
untuk mempelajari untuk mempelajari dan pemahaman keagamaan
d)
Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan dan tanggung
jawab sendiri hingga sikap keberagamaan merupakan realisasi dari diri dan sikap
hidupnya
e)
Bersikap yang lebih terbuka dan wawasan yang lebih luas
f)
Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama Sehingga
kemantapan beragama selain didasarkan atas pertimbangan pikiran juga didasarkan
atas pertimbangan hati nurani
g)
Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian
masing-masing sehingga terikat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima
memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya
h)
Terlihat hubungan antara sikap keagamaan dengan kehidupan sosial
sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial keagamaan sudah
berkembang
Uraian
diatas dapat kiranya memberikan gambaran bahwa sesungguhnya tingkah laku
keagamaan orang dewasa itu umumnya didasarkan atas rasa tanggung jawab
kemandiriannya sesuai hati nurani serta atas pertimbangan pemikiran yang matang
dan bukan sekedar ikut-ikutan belaka.
D.
Konversi Agama
1)
Pengertian konversi agama
konversi
agama secara umum dapat diartikan dengan berubah agama atau masuk agama.
2)
faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama
Para
ahli agama menyatakan bahwa yang terjadi faktor pendorong terjadinya konversi
agama adalah petunjuk Ilahi pengaruh supernatural berperan secara dominan dalam
proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.
a.
Para ahli sosiologi berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya
konversi agama adalah karena pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang mendorong
terjadinya konversi agama pada diri seseorang atau kelompok.
1.
Pengaruh hubungan antar pribadi
2.
Pengaruh kebiasaan yang rutin
3.
Pengaruh ajaran atau propaganda dari orang-orang yang dekat
4.
Pengaruh kepemimpinan
5.
Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi
6.
Pengaruh kekuasaan pemimpin
b.
Para ahli ilmu jiwa, berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya
konversi agama adalah faktor psikologi yang ditimbulkan oleh faktor inter
maupun external.
Masalah-masalah yang menyangkut terjadinya konversi agama tersebut
berdasarkan tinjauan psikologi tersebut yaitu berupa pembebasan diri dari
tekanan dikarnakan beberapa faktor antara lain:
Faktor
Internal
1.
Kepribadian
2.
Faktor pembawaan
Faktor external
1.
Faktor keluarga
2.
Lingkungan tempat tinggal
3.
Perubahan status
4.
Kemiskinan
c.
Para ahli ilmu pendidikan berpendapat bahwa konversi agama
dipengaruhi oleh kondisi pendidikan. Penelitian ilmu sosial menampilkan data
dan argumentasi bahwa suasana pendidikan ikut mempengaruhi konversi agama
3)
Proses Konversi Agama
Konversi agama menyangkut perubahan batin seserang secara mendasar
proses konversi agama ini dapat diumpankan seperti proses pemugaran sebuah
gedung, bangunan lama dibongkar dan pada tempat yang lama didirikan bangunan
baru yang lain sama sekali dan bangunnan sebelumnya.
M.T.L
Penido berpendapat bahwa konversi agama mengandung 2 unsur yaitu
1. Unsur dari dalam diri, yaitu proses perubahan yang terjadi dalam
diri seseorang atau kelompok.
2. Unsur dari luar, yaitu proses perubahan yang berasar dari luar
atau kelompok. Sehingga mampu menguasai kesadaran orang atau kelompok yang
bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar