Minggu, 06 Oktober 2019

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN MASYARAKAT


RESUME KELOMPOK 17
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN MASYARAKAT
A.    Kehidupan Moderen Dan Kehidupan Bermakna, Sebuah Tinjauan Sikologi
Kehidupan moderen ditandai denggan perkembangan sains dan teknologi yang pesat luar biasa yang menjanjikan berbagai kepamajuan dan kemudahan bagi mereka yang berhasil memenuhi tuntutan modernisasi. Menjadi sebuah sekaligus tantangan bagi umat manusia untuka meningkatkan taraf kehidupan yang dapat dipenuhi hanya dengan bekerja keras dan bukan dengan bersantai santai.
1.    Kehidupan Modern
Kehidupan yang menawarkan tiga hal kepada manusia yang hidup di era modernisasi yakni; Harapan, Kesempatan, dan Tantangan. Menjanjikan harapan untuk memperbaiki nasib dan kelimpahan materi, memberikan peliang untuk dapat mengaktualisasikan diri, dengan memacu diri berkerja keras sebagai tantangannya. Kehidupan moderen yang cenderung menuntut pola fikor yang dan pandang yang rasional, cara kerja efesien dan efektif dengan kecepatan dan volume kerja yang meningkat yang kemudian sering untuk ,mengabaikan hal hal yang juga sarat mengandung makna hidup.
2.    Kehidupan Bermakna
Makna hidup adalah hal-hal yang oelh seseorang dipandag penting, dirasakan berharga dan diyakini sebagai suatu yang benar serta dapat dijadikan tujuan hidupnya. Karakteristik makana hidup adalah personal, temporer, dan unik, artinya apa yang dianggap penting dapat berubah dari waktu ke waktu. Dan disaat saat bermakna belum berarti bermakan pula bagi orang lain.
Adapun sumber sumber makna hidup antara lain adalah:
1.      Creative Values (nilai nilai kreatif) bekerja dan berkarya serta melaksanakan tanggung jawab penuh pada pekerjaan.
2.      Exsperiental Values (nilai nilai penghayatan) meyakini dan menghayati kebenaran, kebijakan, keindahan, keadilan, keimanan, dan nilai nilai lain yang dianggap nerharga.
3.      Exsperiental Values (nilai nilai bersikap) menerima dengan tabah dan mengambil sikap yang tepat terhadap penderitaan yang tak dapat dihindari lagi setelah berbagai upaya dilakukan secara optimal tetapi tak berhasil mengatasinya.
Berdasarkan pandangan psikologi yang menyatakan bahwa hidup ada pada setiap keadaan, jawabanya adalah bisa iya dan bisa tidak. Kuncinya adalah sejauh mana kita dapat meyesuaikan diri pada tuntunan modenisasi dab mampu pula menemukan makan dari kehidupan modern itu sendiri. Sebagai salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai makna hidup adalah “Melatih diri menge,bangkan pribadi” yang dapat dilakukan dengan 5 cara yaitu:
1.      Pemahaman diri
2.      Bertindak positif
3.      Pengakraban hubungan
4.      Pendalaman dan penerapan tri nilai (nilai-nilai kreatif , nilai penghayatan, dan nilai sikap)
5.      Ibadah
B.     Landasan Islam Untuk Pengembangan Teknik Bimbingan Dan Penyuluhan Masyarakat
Pada saat ini banyak sekali para da’i, para ustad, pembimbing dan penyuluhan masyarakat bahkan tekadang yang sudah kelas kiayipun telah banyak melakukan maudh hasanah atau creamah ceramah  agama kepada masyarakat, akan tetapi perubahan prilaku yang dihasilkan sangat kecil bahkan terkadang proses dakwah yang mereka lakukan tidak berhasil. Mengapa sampai terjadi hal yang demikian, mereka seakan-akan menghadapi “benag kusut” dan tidak tahu lagi dari mana dan bagaimana harus mengurainya. Kebingungan ini menurut penulis biasanya bersumber dari beberapa hal diantaranya :
1.      Kurang memahami kondisi dan corak kehidupan atau kecendrungan masyarakat setempat sebagai objek dakwah
2.      Kurang memahami prinsip prinsip yang mendasari teori dan strategi dakwah yang lebih persuasif
3.      Kurang percaya diri
4.      Para da’i ataupun penyuluh agama kurang mempunyai sumber moral (Moral Force) yang utuh
Oleh karena itu sesuai dengan nilai nilai yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits, maka seseorang pembimbing (para da’i, ustadz, dan lainya) seyoganya memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.      Beriman dan bertaqwa kepada Allah
2.      Memiliki karakteristik pribadi yang baik (akhlaqul karimah) dan percaya atas kemampuannya sendiri
3.      Memiliki kemampuan profesional (keahlian) dalam bidang dakwah atau bimbingan dan penyuluhan masyarakat
4.      Memiliki kemampuan kemasyarakatan (berukhuwah islamiyah) atau mengenal faktor psikologis masyarakat yang sedang dihadapi baik kelompok remaja, dewasa maupun golongan orang tua.
1.      Bagaimana Mengenal Kondisi Masyarakat
Setiap lingkungan masyarakat memiliki struktur, nilai-nilai, potensi, kendala dan dinamika masing masing. Dalam melaksanakan bimbingan dan pendidikan pada masyarakat hal itu benar-benar harus dikenal, agar jelas hal-hal yang positif yang perlu ditingkatkan pengembangannya dan hal hal yang negatif yang justru harus dikurangi dan dihambat supaya tidak berkembang.
Ada 4 aspek penting dalam kehidupan masyarakat ynag kiranya perlu mendapat perhatian para da’i, pembimbing dan penyuluh masyarakat, yakni:
1.        Nilai nilai yang dianut oleh masyarakat
Akan tetapi karena nilai-nilai itu tak kasap mata (invisible), maka para pembiming perlu mengetahui indikator indiktornya, antara lain
Ø    Kecendrungan bertindak dalam menghadapi suatu peristiwa
Ø  Hal hal yang sangat dihargai dan dikecam oleh masyarakat setempat
Ø  Tema tema pembicaraan para tokoh tokoh panutan masyarakat
Ø  Tema tema cerita rakyat dan ungkapan ungkapan budaya
Ø  Apa yang membuat malu, menyinggung perasaan dan menimbulkan reaksi keras dari orang bnyak
Ø  Pengarahan dari pejabat pejabat pemerintah
2.        Kebutuhan umat masyarakat
Adanya kebutuhan yang mendorong proses perubahan dan dinamika masyarakat ini biasanya terjadi karena:
Ø  Merasakan sendiri adanya kekurangan yang perlu dipenuhi
Ø  Sangat disadarkan kekurangan dan kebutuhan kebutuhanya
Ø  Pengaruh dari pergaulan dan contoh contoh yang diamati
Ø  Rekayasa terencana untuk menawarkan kebutuhan-kebutuhan baru
Ø  Pergeseran nilai hidup yang menimbulkan berbagai tuntutan. .
3.      Hal hal yang peka dalam masyarakat
Yakni hal hal yang apabila dilanggar atau tidak diperlakukan baik baik akan menimbulkan kekresahan dan reaksi keras masyarakat dan sebaliknya.
4.      Memahami kondisi dan kejadian aktual dalam masyarakat
Para pembimbing sebaikantya mengetahui dari waktu ke awaktu hal ini dan terus menerus mengikuti informasi tentang peristiwa yang terjadi di masyarakat.
C.    Asas-asas Bimbingan dan Penyuluhan Masyarakat
Bimbingan dan penyuluhan secara pribadi ataupun masyarakat pada hakikatnya adalah pendidikan. Pendidikan adalah proses bimbingan jasmani dan rohani menuju kepribadian yang utama atau proses mengubah keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik, berupaya mempertahankan yang sudah baik dan meningkatkannya menjadi lebih baik lagi. Bimbingan dan penyuluhan masyarakat dengan demikian dapat diartikan secara umum sebagai usaha untuk meningkatkan sikap dan prilaku masyarakat menjadi lebih baik lagi.
Untuk mencapai keberhasian dalam proses dakwah atau bimbingan dan penyuluhan masyarakat, ada beberapa prinsip yang islami yang dapat membantu para da’i atau para penyuluh masyarakat agar proses dakwah tersebut tidak sia sia. Adapun prinsip prinsip tersebut dikenal dengan Sapta Asas ISLAMKU (Ibadah, Silaturahim, Lugas, Adaptasi, Musyawarah, Keteladanan, dan Upaya mengubah nasib)
1.      Asas Ibadah
2.      Asas Silaturahmi
3.      Asas Lugas
4.      Asas Adaptasi
5.      Asas Musyawrah
6.      Asas Ketauladanan
7.      Asas Upaya merubah nasib
D.    Menggapai Rasa Tenang dan Tentram dengan Dzikrullah
1.    Resep Al-Quran tentang cara mendapatkan rasa tenang dan tentram dengan dzikrullah
Dalam hadits nabi saw yang diriwayatkan oleh imam muslim telah dinyatakan pula tentang dzikir sebagai salah satu cara terapi jiwamendaptkan rasa tenag dan tentram:
            orang orang yang duduk berkumpul mengingat allah , memeluk akan mereka malaikat-malaikat rahmat, dilindungi oleh Tuhan dan turunlah ketenangan bagi mereka, dan mereka diingatTuhan dihadapan makhluk yang banyak di sia-siakan” (HR. Imam Muslim)
Secara umum dzikrullah adalah perbuatan mengingat Allah dan keagungan Nya, yang meliputi hampir semua bentuk ibadah dan perbuatan baik seperti tasbih, tahmid, sholat, membaca Al Quran, berdoa, melakukan kebaikan dan menghindari dari kejahatan (Hasby,1977:34). Sedang dalam arti khusus dzikrullah adalah menyebut nama Allah sebanyak banyaknya dengan memenuhi tata tertib, metode, rukun dan syarat-syaratnya.
Adapun tata cara dzikrullah pada garis besarnya adalah:
a.       Yang disebut                 : Nama Allah
b.      Cara menyebut               : dalam hati lembut, menyucikan
c.       Sikap Jiwa                      : sabar, takwa, tekun, tak berlebuhan, tidak lalai, rendah
  hati (rawadlu)
d.      Jumblah                          : sebanyak banyaknya (tak dibatasi)
e.       Waktu-waktunya           : setiap saat, tak terikat waktu untuk berdzikir
(Djumhana, 2005:159)
Sedangkan tentang manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan dzikir adalah sebagai berikut:
a.      Pertama, dzikrullah sebagai sarana komunikasi untuk mendekatkan diri kepada Allah,
b.      Kedua, menjadi golongan yang unggul.
c.       Ketiga, Allah menyediakan ampunan dan pahala yang banyak bagi mereka yang banyak melakukan dzikrullah.
d.      Keempat, dzikrullah membentengi diri dari segala siksa dan bencana.
e.       Kelima, dzikrullah menunda datangnya kiamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar