Resensi “Psikologi Agama: Gangguan dalam Perkembangan Jiwa
Keagamaan”
DATA BUKU:
Judul : Psikologi Agama
No. ISBN : 979-421-521-x
Penulis : Jalaluddin
Penerbit : PT RajaGrafindo Persada
Tanggal terbit : Oktober 2011
Jumlah Hlm. : 438 hlm.
Harga Buku : Rp. 115,000
Cetakan : Ke-15
Edisi : Revisi 2011
Catatan : Gambar pertama edisi revisi 2011,
gambar kedua merupakan edisi revisi 2016 dan harga yang tercantum tersebut
merupakan harga buku revisi 2016, karna buku revisi 2011 tidak lagi beredar di
pasaran. Namun data buku lainnya termasuk isi resensi merupakan gambaran dari
buku psikologi agama karya Jalaluddin revisi 2011.
PSIKOLOGI
AGAMA:
GANGGUAN DALAM
PERKEMBANGAN JIWA KEAGAMAAN
Oleh: Keni Luwiski[1]
“Psikologi
Agama” adalah buku karya Jalaluddin revisi tahun 2011. Dalam buku ini Jalaluddin
menjelaskan berbagai aspek mengenai psikologi agama. Salah pokok bahasan dalam
buku tersebut adalah mengenai gangguan dalam perkembangan jiwa keagamaan.
Jalaluddin
mengemukan bahwasanya sikap kegamaan merupakan intergrasi secara kompleks
antara pengetahuan agama, perasaan agama maupun tindak keagamaan dalam diri
seseorang, hal tersebut menunjukan bahwa sikap keagamaan berhubungan erat
dengan gejala kejiwaan.
Jallaludin
megungkapkan bahwa sumber jiwa keagamaan seseorang berasal dari faktor intern
dan faktor ektern, sehingga ganguan yang terjadi dalam perkembangan jiwa
keagamaan seseorang juga berhubungan dengan 2 faktor tersebut serta fanatisme
dan ketaatan seseorang terhadap agama yang dianutnya.
Faktor intern
yaitu faktor-faktor yang berasal dalam diri sesorang. Dalam perkembangan jiwa
keagaman faktor intern terbagi menjadi beberapa antara lain faktor heriditas,
tingkat usia, kepribadian dan kondisi kejiwaan seseorang.[2]
Faktor ekstern
yaitu faktor-faktor yang dari luar diri seseorang. Faktor ekstern yang
berpengaruh dalam perkembangan jiwa keagamaan seseorang dapat dilihat dari
lingkungan dimana seseorang itu hidup. Umumnya terbagi menjadi 3 yaitu:
keluarga, institusi, dan masyarakat.
Faktor yang
terakhir yaitu fanatisme dan ketaatan. Suatu tradisi keagamaan dapat
menimbulkan dua sisi dalam perkembangan jiwa keagamaan seseorang, yaitu
fanatisme dan ketaatan.[3]
fanatisme merupakan suatu keaadaan dimana seseorang mempunyai kecenderungan
taklid keagamaan yang berlebihan, sehingga menyebabkan pembenaran spesifik.
Sifat fanatisme dinilai merugikan bagi kehidupan beragama. Sedangkan ketaatan
merupakan upaya untuk menampilkan arahan dalam menghayati dan mengamalkan
ajaran agama.
Jadi secara
garis besarnya terdapat tiga hal mempengaruhi gangguan dalam perkembangan jiwa
keagamaan seseorang yaitu: faktor intern (faktor heriditas, tingkat usia,
kepribadian dan kondisi kejiwaan seseorang), faktor ekstern (keluarga,
institusi, dan masyarakat), serta faktor fanatisme dan ketaatan. semakin baik
pemahaman seseorang tentang faktor-faktor tersebut, maka gangguan yang terjadi
dalam perkembangan jiwa keagamaan seseorang akan mudah diatasi dan dilewati
dengan baik.
Buku karya
jalaluddin ini sangat disarankan sebagai bahan bacaan bagi pembaca. Karna buku
psikologi agama ini memuat banyak hal selain yang telah disebutkan diatas yaitu
mengkaji berbagai permasalahan dalam bidang psikologi agama sejak awal sampai
menjadi disiplin ilmu yang otonom. Selain itu buku ini juga membahas tentang
perkembangan jiwa agama anak-anak dan remaja, kriteria-kkriteria orang yang
telah dewasa dalam beragama, dan lain-lain. Namun demikian buku psikologi agama
revisi 2011 ini tidak lagi beredar dipasaran untuk itu saya menyarankan bagi
pembaca yang ingin mempunyai atau membeli buku ini dapat membeli buku psikologi
agama revisi 2016 (revisi terbaru).